Resiko Agribisnis
Dalam melaksanakan setiap usaha tidak
akan terlepas dari sebuah risiko.Seperti hal nya dalam usaha pertanian.Usah
Pertanian selalu tidak terlepas dari sebuah ketidak pastian dan mengandung
risiko.Karena disebabkan dalam melaksanakan usaha pertanian sangat banyak
factor yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha tersebut yang terkadang tidak
semua factor dapat dikendalikan oleh si pengusaha.
Risiko yang muncul dari usaha
pertanian merupakan suatu hal yang buruk/negative yang akan timbul selama
melaksanakan usaha tersebut dimana peluang kejadian tersebut serta
dampaknya,sebenarnya dapat dihitung dan diperkirakan.Risiko pertanian muncul
dari factor yang tidak bisa diprediksi dan dikendalikan sempurna oleh pengusaha,seperti
kegiatan biologi (hama dan penyakit),iklim,harga,kecelakaan dll.Dimana untuk
dapat mengatasi sebuah risiko yang muncul kita harus dapat mengenali jenis
resiko,penyebab risiko,serta seberapa besar dampaknya jika risiko itu terjadi.
Jenis resiko
(I) Risiko Produksi
(III) Risiko Keuangan/Kredit
(IV)
Risiko Kelembagaan
(V) Teknologi risiko:
(Vi) Personal risiko:
hampir semua kegiatan mengandung
unsure risiko,salah satunya risiko personal.Risiko personal dalm usaha pertanian
akan mempengaruhi kesejahteraan pelaku kegiatan tersebut.Resiko personal yang
mungkin muncul seperti risiko asset dari banjir,kekeringan,dan kemungkinan
kerusakan atau pencurian asset produksi dan asset pertanian yang lainnya.
Pengertian Manajemen Resiko
Manajemen resiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: penilaian resiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi resiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumber daya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan resiko kepada pihak lain, menghindari resiko, mengurangi efek negatif resiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi resiko tertentu. Manajemen resiko tradisional terfokus pada resiko- resiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, dan tuntutan hukum).
Menurut
Vibiznews.com, manajemen resiko adalah suatu proses mengidentifikasi,
mengukur resiko, serta membentuk strategi untuk mengelolanya melalui
sumber daya yang tersedia. Strategi
yang dapat digunakan antara lain mentransfer resiko pada pihak lain,
menghindari resiko, mengurangi efek buruk dari resiko dan menerima
sebagian maupun seluruh konsekuensi dari resiko tertentu.Jenis resiko
(I) Risiko Produksi
usaha pertanian merupaka usaha yang
sering ditandai dengan varibialitas hasil produksi yang tinggi atau risiko yang
tinggi.Tidak seperti usaha lain petani tidak dapat menentukan jumlah pasti
output yang dapat dihasilkan dalam satu kali proses produksi pada saat awal
perencanaan.tidak seperti usaha pabrik
roti dimana pada tahap awal produksi pengusaha sudah dapat memproduksi
output yang dihasilkan dengan patokan kapasitas mesin yang digunakan dan input
yang digunakan ,karena pada usaha pembuatan roti hamper semua factor dapat
dikendalikan oleh pengusaha.Tetapi tidak halnya dengan usaha pertanian.Faktor
seperti hama,cuaca,penyakit, akan dapat menghalangi maksimalnya produksi
pertanian yang mungkin menyebabkan penurunan jumlah produksi bahkan kerugian
produksi.
(II) Risiko harga Atau Risiko Pasar
(II) Risiko harga Atau Risiko Pasar
Volatilitas harga input dan Output
merupakan sumber penting dari risiko pasar di bidang pertanian.Harga pertanian
cenderung berubah dan tidak memiliki kestabian serta tidak adanya kepastian.Varibilitas
harga berasal dari pengaruh pasar baik pasar endogen maupun eksogen.Perubahan
yang terjadi di pasar akan dipengaruhi oleh kondisi permintaaan aupun penawaran,Jika jumlah
barang yang ditawarkan jumlahnya barang maka secara otomatis harga menjadi
anjlok.sedangkan secara global pasar
akan dipengaruhi secara signifikan oleh dinamikan produksi
internasional.perubahan harga yang dihadapi oleh pelaku pertanian akan
memepengaruhi minat dan kesediaan mereka untuk memproduksi suatu jenis komoditi.
(III) Risiko Keuangan/Kredit
Cara sebuah bisnis dalm membiayai
kegiatan bisnisnya merupakan sebuah hal yang diperhatikan dan sering
diprihatinkan dalam banyak perusahaan.Dalam hal ini,kegiatan pertanian
mempunyai kekhasan tersendiri.petani harus melakukan pertanian dengan modal
mereka sendiri dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses produksi,dan
petani harus mengantisipasi semua biaya dan semua kemungkinan risiko yang
terjadi sebelum usahanya menghasikan dan bisa dipasarkan.Hal ini menyebabkan
potensi permasalahan arus kas yang diperburuk juga dengan kurangnya akses
petani ke layanan kredit,layanan
asuransi dan tingginya biaya pinjaman.Selain itu proses yang berbelit dan
dipersulit dalam melakukan peminjaman modal dapat diklasifikasikan sebagai
risiko keuangan.
Sumber penting
lain ketidakpastian bagi petani adalah resiko institusional, yang dihasilkan
oleh
hal yang tak terduga,seperti perubahan peraturan yang mempengaruhi aktivitas petani. Perubahan
peraturan, jasa keuangan, tingkat pembayaran dukungan harga atau pendapatan dan subsidi
secara signifikan dapat mengubah profitabilitas kegiatan pertanian. Hal ini terutama berlaku untuk
impor / ekspor rezim dan untuk tunjangan khusus, tetapi juga penting dalam
kasus peraturan sanitasi dan phyto-sanitasi yang dapat membatasi aktivitas produsen dan membebankan biaya pada produsen
hal yang tak terduga,seperti perubahan peraturan yang mempengaruhi aktivitas petani. Perubahan
peraturan, jasa keuangan, tingkat pembayaran dukungan harga atau pendapatan dan subsidi
secara signifikan dapat mengubah profitabilitas kegiatan pertanian. Hal ini terutama berlaku untuk
impor / ekspor rezim dan untuk tunjangan khusus, tetapi juga penting dalam
kasus peraturan sanitasi dan phyto-sanitasi yang dapat membatasi aktivitas produsen dan membebankan biaya pada produsen
(V) Teknologi risiko:
Seperti
kebanyakan pengusaha lain, petani bertanggung jawab atas semua konsekuensi dari
merekakegiatan. Adopsi teknologi baru dalam modernisasi pertanian seperti
dipengenalan tanaman transgenik menyebabkan peningkatan risiko produsen
pengadopsi.
(Vi) Personal risiko:
Pengertian Manajemen Resiko
Manajemen resiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: penilaian resiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi resiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumber daya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan resiko kepada pihak lain, menghindari resiko, mengurangi efek negatif resiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi resiko tertentu. Manajemen resiko tradisional terfokus pada resiko- resiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, dan tuntutan hukum).
Sasaran dari pelaksanaan manajemen resiko adalah untuk mengurangi resiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi, dan politik. Di sisi lain, pelaksanaan manajemen resiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya entitas manajemen resiko (manusia, staff, organisasi).
Macam – Macam Manajemen Resiko
Macam- macam manajemen risiko dalam agribisnis dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. Risiko berdasarkan sifatnya
a. Risiko Spekulatif
Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian. Resiko spekulatif kadang-kadang dikenal pula dengan istilah risiko bisnis (business risk). Seseorang yang menginvestasikan dananya disuatu tempat menghadapi dua kemungkinan. Kemungkinan pertama investasinya menguntungkan atau malah investasinya merugikan. Risiko yang dihadapi seperti adalah risiko spekulatif. Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat menimbulkan kerugian. Jenis risiko spekulatif adalah risiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan, agar terjadinya ketidakpastian memberikan peluang keuntungan kepadanya. Umumnya tidak bisa diasuransikan.
b. Risiko Murni
Risiko murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contohnya adalah kebakaran, apabila perusahaan mengalami kebakaran, maka perusahaan tersebut akan mengalami kerugian. Kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran. Dengan demikian kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan, kecuali ada kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud tertentu. Salah satu cara menghindari risiko murni adalah dengan asuransi. Dengan demikian besarnya kerugian dapat diminimalkan. Itu sebabnya risiko murni dapat dikenal dengan istilah risiko yang dapat diansuransikan (insurable risk).
2. Risiko berdasarkan dapat tidaknya dialihkan a. Risiko yang dapat dialihkan
Risiko yang dapat dialihkan yaitu risiko yang dapat dipertanggungkan sebagai obyek yang terkena risiko kepada perusahaan asuransi dengan membayar sejumlah premi. Dengan demikian kerugian tersebut menjadi tanggungan (beban) perusahaan asuransi.
b. Risiko yang tidak dapat dialihkan,
Risiko yang tidak dapat dialihkan yaitu semua risiko yang termasuk dalam risiko spekulatif yang tidak dapat dipertanggungkan pada perusahaan asuransi.
3. Risiko berdasarkan asal timbulnya
a. Risiko Internal
Risiko Internal yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. Misalnya risiko kerusakan peralatan kerja pada proyek karena kesalahan operasi, risiko kecelakaan kerja, risiko mismanagement, dan sebagainya.
b. Risiko Eksternal
Risiko Eksternal yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan atau lingkungan luar perusahaan. Misalnya risiko pencurian, penipuan, fluktuasi harga, perubahan politik, dan sebagainya.
1 komentar:
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
Posting Komentar